Card image cap

Pekan Imunisasi Nasional Polio 2024

Imunisasi

Sen, 22 Juli 2024 121 admin

Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio kembali dilaksanakan di 33 provinsi di Indonesia, salah satunya Provinsi Sumatera Barat. Upaya ini dilakukan sebagai respons terhadap adanya kasus polio di beberapa daerah di Indonesia..

Pada 9 Maret 2024, satu kasus lumpuh layuh akut (LGA) pada anak laki-laki berusia 6 tahun di Kabupaten Nduga terkonfirmasi positif polio tipe II melalui pemeriksaan laboratorium. Onset kelumpuhan terjadi pada 20 Februari 2024.

Pada 6 April 2024, satu kasus polio tipe II lainnya ditemukan di Kabupaten Sidoarjo. Kasus ini melibatkan anak perempuan berusia 11 tahun dengan onset kelumpuhan pada 25 Februari 2024 dan hasil pemeriksaan laboratorium positif polio tipe II.

Pada 25 April 2024, satu kasus LGA pada anak perempuan berusia 11 tahun di Kabupaten Asmat, Papua Selatan, juga terkonfirmasi positif polio tipe II melalui pemeriksaan laboratorium. Onset kelumpuhan pada kasus ini terjadi pada 25 Februari 2024.

Temuan kasus polio juga terdeteksi di Kabupaten Mimika, Papua Tengah. Kasus ini melibatkan anak laki-laki berusia 9 tahun dengan onset kelumpuhan pada 20 Desember 2023. Pemeriksaan spesimen tinja pada anak-anak sehat di sekitar kasus (bukan kontak) menunjukkan 8 anak positif polio tipe II. Hal ini menunjukkan adanya transmisi virus polio di Kabupaten Mimika.

Untuk memutus rantai penularan polio dan melindungi anak-anak Indonesia, maka akan dilakukan pemberian imunisasi polio pada seluruh anak berusia 0-7 tahun dan tidak memandang status imunisasi sebelumnya. Pemberian imunisasi ini dilaksanakan mulai tanggal 23 Juli - 29 Juli 2024.

Jenis vaksin yang digunakan yaitu vaksin novel Oral Polio Vaccine type 2 (nOPV2) atau tetes polio.

Vaksin nOPV2 telah terbukti melindungi jutaan anak dari penyakit dan kelumpuhan. Data yang terkumpul selama ini, baik dari uji klinis maupun penggunaan vaksin nOPV2, menunjukkan bahwa vaksin ini ditoleransi dengan baik oleh orang dewasa, anak, dan bayi, tanpa adanya kekhawatiran pada Kejadian Ikutan Pasca Pemberian Imunisasi (KIPI) yang diidentifikasi.

Kemenkes mengimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pencegahan transmisi virus polio dengan cara memastikan anak memperoleh imunisasi rutin dan tambahan polio lengkap; menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat seperti buang air besar (BAB) di jamban dengan tangki septik (septic tank) dan cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah buang air; serta segera melapor kepada petugas kesehatan atau puskesmas terdekat jika menemukan anak usia di bawah 15 tahun dengan gejala lumpuh layu mendadak.

Disadur dari : https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/

Share :